Jika Indonesia lebih mengenal Chairil Anwar sebagai penyair paling legendaris milik bangsa, maka adalah Asrul Sani, Chairil Anwar, dan Rivai Apin yang mengumpulkan karya puisi bersama-sama berjudul Tiga Menguak Takdir yang kemudian diterbitkan dalam bentuk buku di tahun 1950.
Kumpulan Puisi-puisi Chairil Anwar AKU Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang 'kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerajang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mahu
Sedangkan karya-karya tentang Chairil Anwar antara lain: 1. Chairil Anwar: memperingati hari 28 April 1949, diselenggarakan oleh. Bagian Kesenian Djawatan Kebudajaan, Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan (Djakarta, 1953); 2. Boen S. Oemarjati, "Chairil Anwar: The Poet and his Language" (Den.
Abstract. Puisi "Aku" merupakan puncak pencapaian kematangan Chairil dalam menyair. Selain itu, makna yang terkandung di dalam puisi "Aku" ini ada beberapa hal yang harus dipelajari dari sosok Chairil Anwar khususnya pada generasi angkatan 45 yang hidup di era kemerdekaan Indonesia.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu.
puisi aku karya chairil anwar pdf